Sejahterakan Petani Melalui Kartu Tani

By Admin


nusakini.com - Di era pemerintahan Jokowi-JK, kedaulatan dan ketahanan pangan menjadi salah satu fokus pemerintah. Para menteri yang mendukung di bidang pangan dan  bersinggungan langsung  harus mampu menerjemahkan dalam kebijakan pro rakyat. Apa yang dibutuhkan masyarakat, itulah yang menjadi program pemerintah. Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Pertanian membuat terobosan mekanisasi pertanian yang merupakan hasil karya dari bangsa sendiri. Di tahun 2016 terjadi peningkatan alsintan sebanyak 2.000% dibanding tahun 2014 atau terbesar sepanjang sejarah.

Kali ini pemerintah melalui Kementerian Pertanian bekerja sama dengan Kementerian BUMN dan Pemerintah Daerah melaunching Kartu Tani untuk wilayah Jawa Timur di Kabupaten Sumenep, Selasa (6/6/2017).

Sebenarnya, apa kegunaan Kartu Tani ini.

Kartu Tani merupakan sarana akses layanan perbankan terintegrasi yang berfungsi sebagai simpanan, transaksi, penyaluran pinjaman hingga kartu subsidi (e-wallet). Keunggulan dari Kartu Tani ini antara lain single entry data, proses validasi berjenjang secara online, transparan, multifungsi.  Ketersediaan data yang lengkap dan akurat dalam Kartu Tani digunakan untuk yang pertama sebagai dasar penyusunan kebijakan bagi Kementerian Pertanian.

Kedua, tranparansi penyaluran dana subsidi melalui sistem perbankan bagi Kementerian Keuangan. Ketiga, data kebutuhan pupuk secara akurat sampai tingkat pengecer bagi Pupuk Indonesia. Keempat, bagi Bulog dapat memproyeksikan potensi panen di suatu daerah melalui data pupuk subsidi yang disalurkan, sehingga dapat segera menyerap hasil panennya, menerima dana secara utuh dan membeli pupuk subsidi sesuai kuota yang diberikan bagi petani.

Sedangkan keunggulan  kelima,  bagi dinas pertanian dapat mengetahui produktifitas lahan suatu daerah. Kartu Tani  diharapkan menjadi era baru untuk mensejahterakan petani Indonesia.

Bupati Sumenep Abuya Busyro Karim menyampaikan Kabupaten Sumenep untuk tahun ini telah siap menerima subsidi pupuk melalui Kartu Tani. Dari 3.908 kelompok tani dengan jumlah petani 96.098, seluruhnya atau 100% telah dibukakan rekening untuk Kartu Tani. "Kabupaten Sumenep sudah siap menerima program baru, Kabupaten Sumenep sudah siap melakukan penebusan dan pembelian pupuk subsidi melalui Kartu Tani", ungkap Busyro Karim.

Perlu diketahui Kabupaten Sumenep memiliki potensi pertanian yang patut diperhitungkan dengan 40% lahan pertanian dari luas daratan dan 60% masyarakatnya merupakan petani.

Dalam launching ini dihadiri langsung oleh Menteri BUMN Rini Sumarno beserta jajaran Direksi BUMN. Menteri Rini sempat menyampaikan apresiasi kepada para petani, "Saya ingin memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada semua pihak terutama para petani  Kabupaten Sumenep, karena disini yang paling komplit, bisa 100% (Kartu Tani) dalam waktu singkat, yang lainnya belum, karena itu kita launching untuk Jawa Timur ini di Kabupaten Sumenep", tutur Menteri Rini. Kartu Tani ini diharapkan Menteri Rini dapat meningkatkan mensejahterakan para petani, kedepannya nanti diharapkan juga tidak hanya penyaluran pupuk, tetapi juga bibit. Kartu Tani juga dapat menjadi alat sinergitas BUMN yang membidangi pertanian,  sehingga semuanya berjalan cepat dan lancar. "Jika ini berjalan insya Allah semuanya tepat waktu, sehingga petani dapat mendapatkan harga yang terbaik dan dapat semakin sejahtera", tambah Menteri Rini.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengawali sambutannya dengan menyampaikan perintah Presiden Jokowi yakni "hadir di tengah masyarakat, memberikan solusi kepada masyarakat, jangan biarkan petani berjalan sendiri, kita harus selalu di sisi mereka memberikan solusi", ungkap Menteri Amran. "Kami berterima kasih, capaian Kementan selama ini sudah banyak, beras tidak impor, Jawa Timur menjadi salah satu penghasil beras terbesar. Kami senang jagung harganya 4.000 disini. Dulu hanya 1.000 s.d 1.500 harga jagung. Harga minimal Rp 3.150 dibeli oleh bulog", tambah Amran.

Setelah selama ini mendorong komoditas impor dalam peningkatan produksi, kedepan akan terus ditingkatkan produksi ekspor. Kartu Tani ini juga diharapkan juga menjadi pendorong konsistensi pemerintah dalam pencapaikan lumbung pangan dunia 2045, setelah berhasil dengan swasembada berasnya di tahun 2016 dan hingga saat ini.

Himpunan Bank-Bank Negara (HIMBARA) yang terdiri dari Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Bank Tabungan Negara, dan Bank Negara Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Pertanian dalam pembuatan Kartu Tani. Sejauh ini, setiap bank diberi tanggang jawab satu provinsi. BNI untuk Provinsi  Jawa Timur, BRI untuk Provinsi  Jawa Tengah, Bank Mandiri untuk Provinsi Jawa Barat, dan BTN untuk Provinsi Banten.(b/mr)